5 Percobaan Gila yang Dilakukan Manusia demi Memperoleh Keabadian, Bukan untuk Ditiru!
Loading...

Kematian dan keabadian itu sepertinya dua hal yang berlawanan sekaligus berkaitan. Bisa dipastikan kalau hampir setiap orang takut sama kematian. Dan itu pula yang mendasari keinginan manusia untuk mendapat hidup yang abadi. Beberapa orang terkemuka di masa lalu diketahui pernah berusaha mencapai keabadian, meskipun tak satu pun dari mereka yang berhasil. Ironisnya, nggak sedikit dari mereka yang justru tewas setelah mencoba berbagai metode untuk hidup abadi.
Tapi apa kamu pernah berpikir untuk memperpanjang usia kamu selamanya? Beberapa miliarder dunia di zaman modern pun pernah melakukannya. Kalau misalnya kamu jadi orang paling kaya sedunia, mungkin kamu pun bakal berpikir demikian.
Hmm… siapa yang tahu? Kalau saya sendiri, boro-boro kepikiran buat hidup abadi, mikirin kerjaan sama pengeluaran saja kadang sudah bikin kepala mau pecah.
Lantas cara apa aja yang pernah dilakukan manusia untuk hidup abadi? Simak terus kalau kamu penasaran.
1. Netcome, perusahaan yang bisa mengunggah otak secara digital

Nectome merupakan perusahaan startup yang mengembangkan teknologi mengunggah ingatan secara digital. Meskipun Nectome belum bisa menerapkan teknologi ini dalam waktu dekat, seorang miliarder perusahaan Y Combinator dan OpenAI, Sam Altman, sudah mendaftarkan namanya dalam waiting list Netcome. Altman bahkan sudah mengeluarkan dana sebesar $10.000 atau setara dengan Rp140 juta. Harapannya suatu hari nanti memori di otaknya bisa diunggah ke tempat penyimpanan digital atau cloud.
“Jika belum bisa diterapkan, lalu bagaimana cara Nectome memindahkan data di otak kliennya?”
Caranya yaitu dengan teknik pembalseman dan pengisian otak dengan cairan pengawet yang mengakibatkan kematian. Sekilas metode ini sama saja dengan bunuh diri. Tapi tujuan sebenarnya untuk mengawetkan otak dan menjaga kesadaran kliennya tetap utuh. Konon, ketika teknologi Nectome sudah sempurna, mereka bisa langsung mentransfer kesadaran dari otak yang terawetkan tersebut ke dalam tubuh robot dan membuat kliennya hidup kembali. Apa kamu berminat menjajal teknologi ini?
2. Teknologi Cryonics yang mutakhir

Sebagian orang percaya jika jasad mereka diawetkan, suatu hari nanti mereka akan bisa dihidupkan kembali. Salah satu teknologi yang dipercaya bisa mewujudkan hal itu adalah Cryonics. Buat kamu yang belum tahu, Cryonics merupakan salah satu metode mengawetkan jasad dengan cara dibekukan menggunakan mesin mutakhir. Salah satu perusahaan Cryonics yang terkenal saat ini adalah Cryonics Institute.
Untuk saat ini belum ada teknologi yang bisa mencairkan dan menghidupkan kembali manusia di dalam tabung Cryonics. Tapi itu nggak menghalangi beberapa orang buat mendaftarkan diri mereka supaya dibekukan, dengan harapan sains akan menghidupkan mereka kembali di masa depan.
Untuk prosesnya sendiri, biasanya fasilitator Cryonics menunggu hingga klien meninggal secara alami. Tapi dalam beberapa kasus, ada saja klien yang ingin segera dibekukan saat masih hidup. Terdengar gila ‘kan?
Di laman webnya, Alcor Life Extension Foundation menjelaskan satu kejadian saat klien tak sabar ingin segera diawetkan. Klien itu lalu meminta nasihat tentang bunuh diri yang tepat agar jasadnya segera bisa dibekukan. Ia pun akhirnya menembak kepalanya sendiri. Tapi ironisnya, menurut Alcor Life, hal itu justru memperkecil kemungkinan untuk dihidupkan kembali.
3. Ubur-ubur kotak memegang “kunci” keabadian

Loading...
Di saat manusia susah payah mencari cara untuk hidup abadi, beberapa binatang mengenal keabadian sebagai bakat alami mereka. Salah satu binatang yang masuk kategori tersebut adalah ubur-ubur kotak.
Para ilmuwan sampai sekarang masih dibuat kebingungan tentang bagaimana ubur-ubur kotak memperoleh kemampuan regenerasi yang sempurna. Ketika merasa sakit atau stres, ubur-ubur kotak akan memutar kembali lingkaran kehidupannya dengan berubah menjadi polyp (bentuk bayi), lalu memulai kehidupan yang baru. Karena bisa membalikkan usia, para ilmuwan menjulukinya Benjamin Button Jellyfish.
Meskipun ubur-ubur kotak diprediksi bisa memberi petunjuk tentang bagaimana menjadi awet muda, kita belum tahu kapan dan bagaimana cara menerapkannya pada manusia. Terlebih, tak banyak ilmuwan yang mengkhususkan diri pada makhluk laut kecil semacam itu. Pemahaman tentang bagaimana menerapkan keabadian pada manusia pun masih sangat terbatas, sehingga tak (mungkin) ada orang yang rela mengucurkan dana untuk penelitian regenerasi ubur-ubur kotak ini. Hmm… sayang sekali ya?
4. Rela membunuh demi awet muda
via emadion.it
Sekarang kita coba mundur beberapa ratus tahun ke belakang ketika Elizabeth Bathory masih berkuasa di tanah Hungaria. Dulunya Bathory tekenal sebagai pembunuh berantai dalam sejarah Hungaria dan Slovakia. Ia dijuluki sebagai The Blood Countess (bangsawan yang haus darah) karena diduga menyiksa dan membunuh sekitar 650 gadis desa, walaupun pengadilan akhirnya menyatakan Batory bersalah atas 80 pembunuhan saja.
Semenjak kecil, Bathory memiliki kelainan yang membuat ia menyukai hal-hal berbau sadisme. Dan ketika beranjak dewasa, ia sudah mulai berani mewujudkan fantasi sadisnya menjadi kenyataan. Bathory pun akhirnya menjadi wanita yang kejam dan gila. Desas-desus mengatakan setelah memukul kepala pelayannya sampai berdarah, Bathory melihat darah pelayan di tangannya dan entah mengapa ia menganggap darah pelayannya itu bisa menyehatkan kulitnya. Setelah insiden itu, Bathory mulai menangkap, menyiksa, dan membunuh lebih banyak gadis petani dan menggunakan darah mereka sebagai air mandinya untuk membuatnya awet muda.
Kabar tentang kebengisan Bathory akhirnya tercium oleh raja Mathias II yang langsung mengirim bawahannya untuk menggeledah istana Bathory. Dan benar saja, apa yang ditemukan oleh bawahannya hampir mirip dengan adegan mengerikan di film horor yang pernah kamu tonton.
Mungkin di antara kamu ada yang nggak percaya dengan cerita ini, tapi ini benar-benar terjadi lho. Dan mungkin saja sambil berendam di bak mandi yang penuh darah, Bathory bersenandung dengan nada-nada yang riang. Ugh, sick!
5. Kaisar Tiongkok yang meninggal setelah meminum air raksa
via ancient-origins.net
Pada zaman dulu, ilmu pengetahuan sering disangkut-pautkan dengan hal-hal spiritual. Tidak terkecuali bahan kimia seperti air raksa atau merkuri yang mematikan tapi dipercaya bisa membuat seseorang kekal abadi. Beberapa Kaisar Tiongkok pernah meregang nyawa akibat meminum air raksa racikan tabib mereka, salah satunya adalah Kaisar pertama Tiongkok, Qin Shi Huang.
Sebagai kaisar pertama yang mempersatukan seluruh Tiongkok, Qin memiliki semua yang ia inginkan di dunia ini, termasuk harta, negara, kekuasaan, bawahan yang patuh, dan selir yang aduhai. Tapi Qin belum puas. Satu-satunya hal yang belum ia dapatkan adalah kehidupan yang kekal. Untuk mendapatkannya, ia lalu menugaskan para pengintai ke berbagai tempat di pelosok negeri yang diduga menyimpan teknik rahasia untuk hidup abadi. Ketika tak sabar menunggu kabar dari para pengintainya, Qin memanfaatkan ramuan alkemis yang dibuat oleh tabib-tabib tempo dulu. Qin tak tahu kalau ramuan itu berbahan dasar air raksa — lagi pula ia tak tahu apa itu air raksa — dan malah meminumnya terlalu banyak. Sang kaisar pun meninggal di usia 49 tahun.
Melihat 5 cerita di atas, kayaknya memang nggak ada cara yang aman dan nyaman buat mendapatkan keabadian. Seandainya memperoleh kekekalan itu seenak minum es kelapa muda pas buka puasa, hmm… siapa coba yang nggak mau?
Para ilmuwan sampai sekarang masih dibuat kebingungan tentang bagaimana ubur-ubur kotak memperoleh kemampuan regenerasi yang sempurna. Ketika merasa sakit atau stres, ubur-ubur kotak akan memutar kembali lingkaran kehidupannya dengan berubah menjadi polyp (bentuk bayi), lalu memulai kehidupan yang baru. Karena bisa membalikkan usia, para ilmuwan menjulukinya Benjamin Button Jellyfish.
Meskipun ubur-ubur kotak diprediksi bisa memberi petunjuk tentang bagaimana menjadi awet muda, kita belum tahu kapan dan bagaimana cara menerapkannya pada manusia. Terlebih, tak banyak ilmuwan yang mengkhususkan diri pada makhluk laut kecil semacam itu. Pemahaman tentang bagaimana menerapkan keabadian pada manusia pun masih sangat terbatas, sehingga tak (mungkin) ada orang yang rela mengucurkan dana untuk penelitian regenerasi ubur-ubur kotak ini. Hmm… sayang sekali ya?
4. Rela membunuh demi awet muda

Sekarang kita coba mundur beberapa ratus tahun ke belakang ketika Elizabeth Bathory masih berkuasa di tanah Hungaria. Dulunya Bathory tekenal sebagai pembunuh berantai dalam sejarah Hungaria dan Slovakia. Ia dijuluki sebagai The Blood Countess (bangsawan yang haus darah) karena diduga menyiksa dan membunuh sekitar 650 gadis desa, walaupun pengadilan akhirnya menyatakan Batory bersalah atas 80 pembunuhan saja.
Semenjak kecil, Bathory memiliki kelainan yang membuat ia menyukai hal-hal berbau sadisme. Dan ketika beranjak dewasa, ia sudah mulai berani mewujudkan fantasi sadisnya menjadi kenyataan. Bathory pun akhirnya menjadi wanita yang kejam dan gila. Desas-desus mengatakan setelah memukul kepala pelayannya sampai berdarah, Bathory melihat darah pelayan di tangannya dan entah mengapa ia menganggap darah pelayannya itu bisa menyehatkan kulitnya. Setelah insiden itu, Bathory mulai menangkap, menyiksa, dan membunuh lebih banyak gadis petani dan menggunakan darah mereka sebagai air mandinya untuk membuatnya awet muda.
Kabar tentang kebengisan Bathory akhirnya tercium oleh raja Mathias II yang langsung mengirim bawahannya untuk menggeledah istana Bathory. Dan benar saja, apa yang ditemukan oleh bawahannya hampir mirip dengan adegan mengerikan di film horor yang pernah kamu tonton.
Mungkin di antara kamu ada yang nggak percaya dengan cerita ini, tapi ini benar-benar terjadi lho. Dan mungkin saja sambil berendam di bak mandi yang penuh darah, Bathory bersenandung dengan nada-nada yang riang. Ugh, sick!
5. Kaisar Tiongkok yang meninggal setelah meminum air raksa

Pada zaman dulu, ilmu pengetahuan sering disangkut-pautkan dengan hal-hal spiritual. Tidak terkecuali bahan kimia seperti air raksa atau merkuri yang mematikan tapi dipercaya bisa membuat seseorang kekal abadi. Beberapa Kaisar Tiongkok pernah meregang nyawa akibat meminum air raksa racikan tabib mereka, salah satunya adalah Kaisar pertama Tiongkok, Qin Shi Huang.
Sebagai kaisar pertama yang mempersatukan seluruh Tiongkok, Qin memiliki semua yang ia inginkan di dunia ini, termasuk harta, negara, kekuasaan, bawahan yang patuh, dan selir yang aduhai. Tapi Qin belum puas. Satu-satunya hal yang belum ia dapatkan adalah kehidupan yang kekal. Untuk mendapatkannya, ia lalu menugaskan para pengintai ke berbagai tempat di pelosok negeri yang diduga menyimpan teknik rahasia untuk hidup abadi. Ketika tak sabar menunggu kabar dari para pengintainya, Qin memanfaatkan ramuan alkemis yang dibuat oleh tabib-tabib tempo dulu. Qin tak tahu kalau ramuan itu berbahan dasar air raksa — lagi pula ia tak tahu apa itu air raksa — dan malah meminumnya terlalu banyak. Sang kaisar pun meninggal di usia 49 tahun.
Melihat 5 cerita di atas, kayaknya memang nggak ada cara yang aman dan nyaman buat mendapatkan keabadian. Seandainya memperoleh kekekalan itu seenak minum es kelapa muda pas buka puasa, hmm… siapa coba yang nggak mau?
New site is solid. A debt of gratitude is in order for the colossal exertion. adultfrontier
ReplyDelete